Rabu, Maret 23, 2016

White Day


Hai-hai, baru sempet update lagi nih, setelah 2minggu ini sibuk dengan tugas-tugas kuliah (lebay :v | bukan itu aja sih, lebih tepatnya TS gk ada kuota :v *padahal update juga numpang wipi kampus :’v)

Walaupun peringatannya udah kelewat 9 hari yang lalu, tapi gak pa-pa lah ulik-ulik sebentar tentang peringatan yang belum begitu familiar ditelinga orang-orang Indonesia. Yuk! Kita bahas peringatan apa itu?? ;)




 White Day


14 Maret, tanggal ini setiap tahunnya dapat membuat hati setiap perempuan berdebar, kenapa seperti itu??  Karena pada tanggal itu mereka akan mendapat balasan dari coklat yang mereka berikan terhadap lelaki yang mereka suka atau idamkan pada tanggal 14 Februari. Namun, bisa juga si perempuan mendapatkan hadiah dari lelaki yang tidak diberinya hadiah. Bila perempuan yang telah memberikan hadiah pada 14 Februari (Valentine Day) pada lelaki pilihannya dan mendapat balasan hadiah pada sebulan kemudiannya (14 Maret) maka bisa diartikan bahwa si lelaki itu menerima perasaan perempuan tersebut. 

Fenomena 14 Maret itu dikenal dengan ‘White Day’. Di Indonesia sendiri ‘White Day’ kurang begitu populer, karena tidak banyak remaja atau orang yang mengetahuinya. Berbeda dengan remaja-remaja atau masyarakat yang ada di Jepang, Korea Selata, Taiwan, dan Hongkong (Asia Timur) yang pada tanggal 14 Maret merayakannya. White Day sendiri merupakan perayaan yang asli berasal dari Jepang, tidak terpengaruh atau bukan tradisi Eropa atau Amerika seperti Valentine Day. Jepang pertama kalinya merayakan White Day pada tahun 1978, yang berawal dari strategi koperasi sebuah produsen perman di Jepang demi meningkatkan penjualan permennya yang berbahan baku gula yang berwarna putih sehingga tercetuslah White Day. Kemudian, muncullah ide perayaan “Marshmallow Day” sebuah acara promosi kue marshmallow dengan merek Tsuru no Ko (鶴乃子) yang diadakan setahun sebelumnya (1977) oleh toko kue Ishimuramanseido, Fukuoka.
 
Asal-Usul

Dibanyak Negara (termasuk Indonesia) Valentine Day biasanya diartikan sebagai Hari Kasih Sayang, dimana seorang lelaki dan perempuan memberikan hadiah (lebih indentik dengan coklat) kepada orang yang disukainya, orang terdekat, atau pacarnya. Namun, apabila tradisi di Jepang (rata-rata Negara di Asia Timur), Valentine Day lebih kepada dimana seorang anak perempuan dan/atau wanita memberikan hadiah (juga identiknya dengan coklat) yang dibuat sendiri atau membelinya kepada anak lelaki dan/atau pria yang disenangi, dikagumi, teman sekolah, teman dekat, kekasih, suami, atau bahkan ayah mereka. Mereka (lelaki) yang mendapatkan hadiah berkeinginan membalasnya dan niat itu pun disambut pedagang permen di sekitar tahun 1970-an dengan mencetuskan ide “hadiah balasan” yang dapat berupa kue kering, marshmallow, atau permen. Pada perayaan ini, anak laki-laki atau pria yang mendapatkan baik honmei-choco (本命チョコ, "cokelat calon pemenang") maupun giri-choco (義理チョコ?, "cokelat kewajiban") diharapkan untuk dapat membalas kepada si pemberi hadiah/coklat dengan memberikan hadiah seperti kue kering, perhiasan, coklat putih, pakaian dalam berwarna putih, dan marshmallow ataupun barang-barang yang segi harga dan kualitasnya lebih baik daripada hadiah yang mereka terima.
Strategi penjualan permen seperti yang dijelaskan sebelumnya sebagai “hadiah balasan” ternyata membuahkan hasil yang dapat meningkatkan angka penjualan, sehingga koperasi produsen permen nasional wilayah Kanto menetapkan 14 Maret sebagai White Day (Hari Putih atau Hari Balasan), koperasi ini pun juga menciptakan slogan untuk White Day yaitu “Hari untuk Mengirim Permen”.
Nah, gimana nih? Udah paham soal White Day ‘kan?? Jadi, kalo di Jepang itu Valentine Day diidentikkan dengan dimana seorang wanita memberi hadiah kepada seorang pria (pacar, teman, suami atau ayah mereka), sedangkan White Day adalah hari pembalasannya dimana seorang pria memberi balasan hadiah kepada wanita yang telah memberinya hadiah saat Valentine Day. Karena Valentine Day dianggap masyarakat Jepang sebagai Hari Kasih Sayang atau tanggal dimana seorang wanita menyatakan perasaannya melalui sebuah hadiah kepada teman prianya, maka bila pada White Day atau Hari Balasan pria yang menerima hadiah tidak membalas hadiahnya ke wanita tersebut diartikan bahwa perasaan wanita tersebut telah ditolak oleh si pria.
Jadi, gimana nih? Ada yang mau nyoba tradisi Jepang ini?? Yang perempuan kasih hadiah ke laki-laki yang kalian suka dan bilang atau selipin kertas dikotak hadiahnya dengan “Aku tunggu balasannya 14 Maret ya.. >_<” *hal ini karena pasti laki-laki Indonesia gak paham White Day :v jadi buat alternatif(?)*. Itu sih, saran aja buat kalian perempuan yang malu untuk ungkapin rasa sukanya ke temen laki-lakinya. :)

Terima Kasih. Thank You. Arigatou :D
Yang mampir baca-baca mohon tinggalkan jejak ya :) #SalamAuthorAmatir
 
Source : Hari Putih - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

0 komentar:

Posting Komentar